Pernah menemukan manusia yang super duper lengkap dari semua sisi kehidupannya?
Pernah menemukan pemimpin yang tidak korupsi, adil dan di sayangi rakyatnya?
Pernah menemukan orang yang paling peka dan peduli, tempat curhat dan minta solusi terbaik dikala Anda sedang kalut dalam masalah?
Jika Anda belum menemukan orang tersebut, jawabannya ialah Rasulullah Saw.
Pertanyaan nya sudah kenal kah kita dengan Beliau? Sejauh mana pengetahuan kita akan perjalanan hidup yang kaya akan hikmah dan pelajaran bagi umatnya.
Padahal Rasulullah Saw teramat sayang akan umatnya, terlebih pada kita yang tak hidup satu zaman dengan Beliau. Rasulullah pernah berujar bahwa yang paling Beliau cinta dan rindukan ialah manusia yang tidak hidup bersamanya, tidak pernah bertemu dan melihat Beliau tapi mengimani kehdirannya.
Rasulullah sering menanyakan nasib umat nya ke depan pada Malaikat Jibril, sering mendoakan umatnya, termasuk meminta kepada Allah untuk mengampuni dosa-dosa umatnya, sampai ketika beliau berdakwah ke Negeri Thaif, dan ditolak oleh penduduk disana. Saat itu penduduk Thaif melempari beliau dengan batu, dibilang gila dan tukang sihir, sampai hendak di bunuh. Tak lama Jibril pun datang pada Rasul, di suatu riwayat dikisahkan,
Tiba-tiba aku berada di bawah awan yang sedang menaungiku. Aku perhatikan awan itu, ternyata ada Malaikat Jibril, lalu ia memanggilku dan berseru: ‘Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mendengar perkataan kaummu kepadamu dan penolakan mereka terhadapmu. Dan Allah Azza wa Jalla telah mengirimkan malaikat penjaga gunung untuk engkau perintahkan melakukan apa saja yang engkau mau atas mereka’. Malaikat (penjaga) gunung memanggilku, mengucapkan salam lalu berkata: ‘Wahai Muhammad! Jika engkau mau, aku bisa menimpakan gunung ini’.”
Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab: “(Tidak) namun aku berharap supaya Allah Azza wa Jalla melahirkan dari anak keturunan mereka orang yang beribadah kepada Allah semata, tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun jua”. [HR Imam al-Bukhâri dan Imam Muslim].
Itulah bukti cinta Rasulullah pada kita sebagai umatnya, beliau rela berkorban jiwa dan raga demi menyebarkan Islam, menyebarkan kebaikan, dan menyempurnakan ahklak manusia.
Sudah terbayang, bagaimana cintanya Rasulullah pada umatnya. Namun, sudahkah kita mencurahkan rasa cinta kita pada beliau?
Sudahkan kita juga menyambut dengan hangat belaian kasih sayang nya pada kita?
Sudahkah kita menjadikan beliau panutan, idola sekaligus superstar dalam hidup kita setelah Allah Swt?
Atau kah kita malah menyia-nyiakan cinta beliau, tidak peduli akan semua perjuangan nya. Untuk itu, yuk tanya hati nurani kita masing-masing, semoga masih ada Iman walaupun sekecil biji zarrah sekalipun, yang membuat kita semakin cinta dan rindu pada Rasulullah saw.
Seandainya Anda punya idola, namun belum mengidolakan Rasulullah, maka itu bukan lah sebaik-baiknya Idola.
Fenomena zaman sekarang, nyatanya kebanyakan dari umat muslim malah mempunyai superstar tokoh Fiktif seperti Superman, Ironman, Spiderman, dan lain-lain. Selain itu, artis-artis dalam dan luar negeri yang lebih dikenal dan disenangi. Penyanyi dan artis Hollywood, Artis FTV dan sinetron, dan banyak lagi, tentunya Anda lebih tahu lanjutannya :D
Melihat kenyataan ini tentu akan tiimbul pertanyaan, terus salahnya dimana?
Tidak ada yang salah dalam hal menjadikan idola, siapapun dalam profesi apapun kita berhak memilih idola nya atau superstar versi kita masing-masing. Namun, kadang kita keliru dalam mengartikan idola dalam hal arti dan makna. Secara arti idola ialah segala hal baik orang atau benda yang dianggap sebagai acuan dan pujaan bagi dirinya. Secara makna, saat kita mengidolakan seseorang tentu akan berpengaruh pada diri dan kehidupan kita. Segala bentuk fisik dan sifat tokoh yang kita jadikan idola pasti akan menjadi acuan diri kita dalam hal fisik dan sifat juga.
Pertanyaannya, saat Anda mengidolakan satu tokoh, yang secara sadar ternyata tokoh tersebut mempunyai sifat yang kurang baik, misalnya artis yang Anda idolakan tiba-tiba terkena kasus korupsi, narkoba dan lainnya. Apakah Anda akan tetap menjadikannya Idola? Tentu tidak bukan?
Untuk itu, sebaik-baik idola ialah yang mendatangkan manfaat positif bagi diri Anda, membawa pengaruh baik bagi perkembangan potensi diri Anda.
Ketika Anda mencari idola harus logis, artinya idola yang membawa manfaat kebaikan bagi diri Anda, bukan sebaliknya. Maksudnya saat kita mengidolakan seseorang, maka akan membawa Anda semakin taat dan patuh pada Allah Swt, semakin membuat Anda menjadi lebih semangat dalam menjalani hidup, menjadikan Anda semangat memperbaiki diri dan tujuannya bisa bertemu Sang Idola atau Superstar kelak di kehidupan yang lebih kekal, yaitu di Syurga-Nya kelak. Aamiin,
Apabila Anda dan kita semua sudah mengidolakan dan menjadikan Rasulullah sebagai superstar, tentu sifat dan perilaku kita dalam keseharian pun akan senantiasa mengikuti apa yang dicontohkan beliau.
Seandainya tidak ada Rasulullah Saw yang di utus oleh Allah Swt untuk menyampaikan ajaran Islam, boleh jadi Anda dan kita semua masih berada dalam zaman kegelapan. Belum bisa merasakan nikmat dan indah nya kehidupan dalam naungan dan aturan Islam. Sampai saat ini pun, ketika Rasulullah sudah tiada, namun umatnya tetap mengimani nya dalam hati kita masing-masing. Sepanjang masa beliau hidup hingga wafat, namaya tetap ada di hati, sunnah nya tetap hidup dan menghidupkan cahaya Islam hingga detik ini.
Adakah yang lebih pantas disebut Superstar dibandingkan Beliau?
Allahumma sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa ali Muhammad.
Masih banyak sekali kisah-kisah Rasulullah yang lainnya, tentu semakin banyak Anda tahu dan kenal Rasulullah melalui kisah-kisah nya, maka akan timbul kecintaan pada Beliau dengan sendirinya. Dan bila Anda sudah cinta dan menjadikan Rasulullah Idola, sementara orang-orang disekitar Anda belum , maka menjadi tugas Anda dalam menyampaikan kewajiban untuk mencintai dan menjadikan Rasulullah Saw sebagai Idola umatnya.
Sumber : Buku “RASUL TERSAYANG” persembahan Rumah Pensil Publisher.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar