Oleh: Kak Eka “Rumah Pensil” Wardhana
Ketika orang ditanya, “Mana yang lebih kuat: air apa batu?”
Kebanyakan mereka akan menjawab, “Batu! Sebab batu keras, sementara air lembut.”
Sekilas memang demikian, tetapi bila dipikir lebih jauh, kita akan menemukan sebuah sifat air yang tak terkalahkan: istiqomah. Dengan keistiqomahan ini pula tetes demi tetes air akhirnya bisa melubangi batu, betapapun itu membutuhkan waktu bertahun-tahun. Akhirnya, air yang lembut pun bisa mengalahkan batu yang keras.
Kalau orang ditanya, “Mana yang lebih kuat: angin atau air?”
Kebanyakan akan menjawab, “Air! Sebab air lebih padat dari angin. Apalagi angin kadang terasa kadang tidak.”
Sekilas memang demikian, tetapi bila dipikir lebih jauh, kita akan menemukan sebuah sifat angin yang tak terkalahkan: istiqomah. Dengan keistiqomahan ini pula desau demi desau angin akhirnya bisa menghempaskan begitu besar air ke pantai dalam bentuk ombak. Dari sejak terciptanya bumi sampai kiamat kelak, ombak akan terus berdebur sebab didorong tanpa kenal lelah oleh angin. Akhirnya, angin yang ringan pun bisa mengalahkan air yang lebih padat dan lebih berat.
Kalau kita ditanya, “Mau jadi siapa: orang kaya yang malas atau orang miskin yang rajin?”
Kebanyakan kita akan menjawab, “Jadi orang kaya yang malas! Wajar dong malas, kan sudah kaya. Sementara biar serajin apapun yang miskin akan tetap miskin. Lihat saja tuh pemulung atau tukang becak. Cape deeeh!”
Sekilas memang demikian, tetapi bila dipikir lebih jauh, kita akan menemukan sebuah sifat orang miskin rajin yang tak terkalahkan: istiqomah. Dengan keistiqomahan ini pula orang yang tadinya miskin akan rajin berusaha. Usahanya akan mengetuk pintu langit dan membuat malaikat mendoakannya. Maka rezeki pun turun pada siapa yang layak menerima. Sehingga orang miskin bisa jadi kaya karena bersyukur dalam bentuk rajin berusaha, sementara orang kaya yang malas bisa jadi jatuh miskin karena tak bersyukur.
Meski kita tak punya bakat dalam satu hal namun berkeras menguasainya, kuncinya satu saja: istiqomah. Kerjakan terus dan terus, insya Allah kita akan bisa. Jangan ditanya hasilnya bila kita berhasil mencampur bakat + minat + istiqomah.
Istiqomah adalah kekuatan dahsyat. Jangankan untuk hal-hal baik, untuk hal-hal buruk pun hasilnya bisa mengerikan (istiqomah adalah istilah untuk hal yang baik, sementara “Istiqomah” dalam hal baik dan buruk lebih tepat disebut konsistensi). Bukankah Iblis laknatullah sangat konsisten menggoda manusia? Lihat saja hasilnya: dari milyaran manusia yang hidup di dunia ini, hanya sebagian kecil saja yang akan mendapatkan Jannah.
Buat saudara-saudaraku yang tengah belajar, buat saudara-saudaraku yang tengah berjuang mendidik anak-anaknya agar menjadi orang-orang shalih, buat saudara-saudaraku yang tengah berusaha mencari rezeki demi masa depan yang lebih baik, lakukan satu hal ini: istiqomah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar